Jumat, 28 November 2014

Tentang jilid 2

jatuhnya seperti saya menuangkan semua pikiran saya kesini
atau berpura-pura memahami yang ada
tak ada istilah atau pendeklarasian bahwa anda adalah teman saya, bukan bukan
bahwa kamu adalah teman saya, bukan juga
bahwa loe temen gue atau lainnya
saya sendiri tidak atau belum percaya adanya "kebetulan"
yang saya percaya sejauh ini memang kita sengaja dipertemukan oleh Yang Maha Hidup karena sudah diatur,
atau orang lain menyebutnya "Takdir"
Ya Takdir
Dengan sebuah kejelasan bahwa kita BERBEDA
Awalnya mereka menganggap hal satu ini membuat kita bersatu atau paling tidak sejalan
Namun ditengah-tengah perjalaan itu makin terlihat dan mengubah kita bahwa hal yang kamu sebut perBEDAAN itu membuat kita berfikir ulang apakah akan lanjut atau tidaak
keaadan menciptakan bahwa kamu tak seperti dulu lagi,
kamu beda
kamu, kamu,kamu dan sejuta hal setelah kamu
membuat kita memutuskan bahwa kita tidak SAMA.
Bahkan kita sadar sebenar sejak awal, memang perbedaanlah yang mempertemukan kita dipertemukan
Namun itu dulu, ya dulu
Waktu keegoisan tak sebesar sekarang
waktu dimana belum tercipta memory indah
waktu dimana kita tidak saling mencinta
waktu dimana masalah-masalah yang muncul yang menciptakan bahwa kita tak sama.


setelah waktu merekam dengan setiap detiknya,
lalu matahari menerangi setiap langkah kita
ada batasan dimana hal tersebut membuat kita harus "berpisah"
saya pribadi selalu berusaha mempertahankan hal itu
bahkan mungkin hanya ucapan saya saja
karena ego saya terlalu menguasai diri saya

Lalu perpisahaanpun tak terelakan lagi,
bukan perpisahaannya menurutku yang kusesali
namun sepanjang perjalaan yang telah kita lewati hilang seketika

sedih memang ,atau aku harus tetap Tenang dan berpura-pura tak terjadi sesutu
saya katakan TIDAK BISA !!
Hari dimana awal tercipta perbedaan itu makin lama berakhir dengan Minggu
Dan sampai juga dengan Bulan
Lamanya hal tersebut justru membuat ego saya semakin kuat dan memang semestinya kita sampai disini
Maaf, tapi tak seharusnya bilang " sampai disini "
memang kapan kita mengawalinya


Tuhan, seperti caramu mempertemukan kami
dan sampai akhirnya kami begini
maka saya mohon Tuhan
kembalikan hal indah itu seperti sedia kala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar